Strategi Bertahan Hidup Pekerja Seks Komersial dalam Menghadapi Marginalisasi Sosial

Authors

  • Rahmat Adipu Jurusan Sosiologi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
  • Ridwan Ibrahim Jurusan Sosiologi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
  • Dewinta Rizky R. Hatu Jurusan Sosiologi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37905/sjppm.v2i3.283

Keywords:

pekerja seks komersial, marginalisasi sosial, strategi bertahan hidup, interaksionisme simbolik

Abstract

Penelitian ini menganalisis keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Desa Sukamakmur, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo yang sejak 2015 telah menjadi fenomena sosial dan memunculkan beragam respons masyarakat. Kehadiran PSK kerap diiringi marginalisasi sosial berupa stigma negatif, pengucilan, serta penolakan dalam berbagai aspek kehidupan. Para PSK bekerja di tempat karaoke sebagai sumber penghidupan utama, namun tetap dipandang menyimpang secara moral. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSK menghadapi marginalisasi dalam bentuk pengucilan, penolakan, dan diskriminasi baik verbal maupun simbolik. Untuk bertahan, mereka menerapkan strategi seperti menjaga sikap, menyesuaikan cara berpakaian, serta membangun interaksi dengan masyarakat guna meminimalisasi konflik dan tekanan sosial. Analisis dengan teori Interaksionisme Simbolik mengungkap bahwa marginalisasi muncul dari proses interaksi sosial dan konstruksi makna negatif terhadap identitas PSK. Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai dinamika sosial antara PSK dan masyarakat serta menekankan pentingnya pendekatan yang lebih terbuka dan inklusif.

References

Aktavia, R. A., & Sarmini. (2014). Strategi bertahan pekerja seks komersial di Lokalisasi Jarak Surabaya. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 2(2), 640–654. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/7854/3760

Burker, P. (2015). Sejarah dan teori sosial (Edisi kedua). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia..

Destrianti, F., & Harnani, Y. (2018). Studi kualitatif pekerja seks komersial (PSK) di Daerah Jondul Kota Pekanbaru tahun 2016. Jurnal Endurance, 3(2), 302. https://doi.org/10.22216/jen.v3i2.1021

Fadli, M. R. (2008). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humaniora, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1

Hanyfah, S. (2022). Manusia sebagai makhluk sosial. Jurnal Sosial, 6(1), 339–344. https://doi.org/10.30998/semnasristek.v6i1.5697

Hidayah, S. N. (2016). Perilaku sosial pekerja seks komersial. Ijtimaiya, 2(1), 111–134.

Nisa, R. H. (2020). Persepsi masyarakat dan pemerintah terhadap wacana penutupan lokalisasi Pasar Kembang Yogyakarta [Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga]. Repository UIN Sunan Kalijaga.

Oktaviani, N. (2017). Pola kehidupan dan bentuk interaksi sosial di kalangan pekerja seks komersial (PSK) di Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota. Jurnal S-1 Sosiologi, 5(1), 1–17.

Siregar, N. S. S. (2016). Kajian tentang interaksionisme simbolik. Perspektif, 1(2), 100–110.

Utami, Z., & Zachra Wadjo, H. (2021). Perlindungan hukum terhadap pekerja seks komersial anak di Kabupaten Kepulauan Aru. Jurnal Kreativitas Mahasiswa Hukum, 1(1), 24–33.

Downloads

Published

2025-05-22

How to Cite

Adipu, R., Ibrahim, R., & Hatu, D. R. R. (2025). Strategi Bertahan Hidup Pekerja Seks Komersial dalam Menghadapi Marginalisasi Sosial: . Sosiologi Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 182–193. https://doi.org/10.37905/sjppm.v2i3.283