Dampak Sosial Objek Wisata Danau Perintis bagi Masyarakat Sekitar di Desa Boludawa Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango
DOI:
https://doi.org/10.37905/sjppm.v2i3.254Keywords:
dampak sosial, Danau Perintis, Desa BoludawaAbstract
Permasalahan dalam penelitian ini ditinjau menggunakan Teori Struktur Fungsional Robert King Merton, di mana fungsi pemerintah dan lembaga-lembaga terkait seharusnya berjalan sebagaimana mestinya. Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga sebagai pengelola semestinya berkolaborasi dengan para penjual yang berada di kawasan Danau Perintis serta bertanggung jawab membantu masyarakat yang berjualan, antara lain melalui penerapan kembali peraturan selama festival. Dengan demikian, para pedagang dapat merasakan dampak sosial dari Danau Perintis secara optimal. Kolaborasi ini juga berpotensi menjadikan objek wisata semakin berkembang dan terkenal, sehingga mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat maupun pemerintah. Penelitian ini dilakukan di Desa Boludawa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian dimulai pada tanggal 12 Februari, diawali dengan observasi awal. Setelah itu, peneliti melakukan konsultasi mengenai permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian. Perkembangan pariwisata bertujuan untuk memperhitungkan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat sekitar, sekaligus memajukan, memperbaiki, dan meningkatkan kondisi wisata agar menjadi daya tarik yang lebih besar. Pembangunan objek wisata dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dan pengelola dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Dampak dari perkembangan pariwisata dapat dirasakan kedua belah pihak apabila dilakukan secara berkelanjutan, dengan menjaga fasilitas agar pengunjung tetap merasa nyaman. Masyarakat sekitar objek wisata Danau Perintis tidak tinggal diam menghadapi banyaknya wisatawan dari berbagai daerah yang datang untuk menikmati keindahan danau. Mereka berlomba-lomba membentuk UMKM serta menyediakan jasa, yang turut difasilitasi oleh aparat desa. Bahkan, Bank Indonesia ikut mendukung dengan menyediakan fasilitas bagi pelaku usaha yang berjualan di kawasan Danau Perintis.
References
Dai, S. L. (2020). Daya tarik wisata Danau Perintis sebagai lokomotif perekonomian masyarakat lokal di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. TULIP: Tulisan Ilmiah Pariwisata, 3(2), 66–72. https://doi.org/10.272098/tulip.3.2.66-72.2020
Pemerintah Provinsi Gorontalo. (2016). Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 6 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. Gubernur Gorontalo. https://peraturan.bpk.go.id/Details/107006/pergub-prov-gorontalo-no-61-tahun-2016
Fadli, Rijal. 2021. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif.” Humanika 21(1):33–54. doi: 10.21831/hum.v21i1.38075.
Hasim. 2017. Model Pengelolaan Danau Sebuah Kajian Transdisipliner. Mirnawati. edited by Y. Dede. Kota Gorontalo: Ideas Publishing.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Bone Bolango. 2022. “Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Bone Bolango.”
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Puspita Atiki, Rauf A. Hatu, Sainudin Latare

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.